Selasa, 18 Februari 2020

Pemerintah Siapkan Kebijakan Pemberdayaan Peternakan Sapi Perah

Flu Burung, Indonesia Larang Keras Produk Unggas dari Malaysia

, Jakarta - Indonesia sekarang melarang keras produk unggas fresh dari Malaysia masuk serta tersebar di negeri karena Negeri Jiran sedang terserang wabah flu burung.

Simak juga: Hindari Flu Burung, Kementan Larang Import Unggas dari Malaysia

Kami akan tegas bertindak karantina penampikan sesuai dengan surat edaran Kepala Tubuh Karantina nomor 13631/KR.120/K /08/2018 Mengenai petunjuk larangan masukkan unggas serta produk unggas fresh dari negara Wabah Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) Malaysia, kata Kasubsie Service serta Operasional Karantina Pertanian Entikong Khaeruddin, Kamis, 30 Agustus 2018.

Menurut Khaeruddin, surat edaran itu telah disosialisasikan, diantaranya di wilayah tepian Indonesia-Malaysia, yaitu Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Khaerudin menerangkan, penampikan itu adalah langkah Karantina Entikong dalam waspada penghasilan unggas serta produk unggas dari Malaysia yang terjangkit wabah HPAI.

Simak juga: Arab Saudi Cabut Larangan Import Ayam dari Malaysia

Karantina Pertanian Entikong terus memonitor serta mempersiapkan langkah mencegah supaya wabah serta penebaran HPAI tidak berlangsung di negeri, terutamanya di Kalimantan Barat, tutur Khaeruddin.

Ia menjelaskan, keadaan sosial warga tepian bisa menjadi alasan pada pemenuhan keperluan unggas serta produk unggas fresh.

Oleh itu, kata Khaeruddin, mencegah penebaran wabah itu jadi tanggung jawab bersama dengan semua stakeholder (faksi), terhitung warga.

Meski begitu, ditekankan Khaeruddin, penetapan serta kontrol maximum untuk kesehatan harus dikerjakan. Wabah flu burung bisa mengakibatkan kerugian yang besar, dan bisa tertular ke manusia, katanya.

ANTARA

"

Pemerintah Perkenalkan Ayam Varietas Baru

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebutkan harga daging ayam jadi perhatian pemerintah.

Masalahnya dia temukan ada kenaikan harga ayam sebesar Rp 1.000 per kg dari Rp 31 ribu per kg jadi Rp 32 ribu per kg.

Penemuan itu didapat Jokowi waktu blusukan ke Pasar Ngemplak, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat, 4 Januari 2019.

Simak juga: DOC Ayam Joper Banten

Jokowi menyangka masalah kenaikan harga daging ayam itu berawal pada supply pakan ternak.

Supply pakan ternak yang kurang, menurut Jokowi akan menaikkan harga daging ayam.

Dia memperjelas kenaikan harga itu harus dilihat walau nominalnya kecil.

Karena, dia ingin harga-harga bisa teratasi serta berimbas pada turunnya angka inflasi.

Di luar harga daging ayam, Jokowi lihat harga bahan inti yang lain condong konstan.

Salah satunya bahan inti yang dia lihat ialah harga beras.

Dalam kunjungan itu, dia merasakan harga beras medium Rp 8.500 per kg.

Kestabilan harga beras itu, menurut Jokowi, tidak terlepas dari kapasitas Perum Tubuh Masalah Logistik lewat operasi pasar.

Karena, instansi yang di pimpin oleh Budi Waseso itu dipandang dapat jaga suplai beras sepanjang periode Desember 2018 - Januari 2019.

Menurutnya, pada dua bulan itu harga beras sering membumbung.Memang yang banyak di pasar kan yang kurang beras di medium.

Jika barusan lihat stoknya saya anggap insya allah tidak ada permasalahan,” kata Presiden Jokowi.ADVERTISEMENTSebelumnya, Tubuh Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi selama 2018 sebesar 3,13 %.

Angka itu lebih rendah dari sasaran pemerintah yakni 3,5 %.

Sepanjang tahun 2018, semua barisan pengeluaran alami inflasi, diantaranya barisan bahan makanan sebesar 3,41 % dengan terlibat 0,68 %, barisan makanan jadi, minuman, rokok, serta tembakau sebesar 3,91 % dengan terlibat 0,67 %, barisan perumahan, air, listrik, gas, serta bahan bakar sebesar 2,43 % dengan terlibat 0,6 %, dan barisan sandang sebesar 3,59 % dengan terlibat 0,23 %.

Disamping itu, barisan kesehatan alami inflasi sebesar 3,14 % dengan terlibat 0,15 %, barisan pendidikan, piknik, serta olahraga sebesar 3,15 % dengan terlibat 0,24 %, dan barisan transportasi, komunikasi, serta layanan keuangan sebesar 3,16 % dengan terlibat 0,56 %.

Pemerintah Kembangkan Peternakan Sapi Di Penjara Nusakambangan

BANDUNG - Ketua Perhimpunan Peternak Ayam Nasional (PPAN) Jawa Barat Herry Dermawan menyangsikan import jagung 100 ribu ton cukup tutupi keperluan jagung untuk kombinasi pakan ternak ayam.

“Yang diperlukan bukan 100 ribu ton, tetapi juta-an ton.

Itu kurang.

Seratus ribu ton itu kasih ke peternak petelur Blitar, habis itu.

Paling satu bulan dua bulan habis,” katanya pada Tempo di Bandung, Jumat, 9 November 2018.Baca: Mentan Ucap Stock Jagung Dalam Negeri Dikendalikan Perusahaan BesarNamun ia mengucapkan syukur pemerintah pada akhirnya mengimpor jagung spesial untuk menyuplai keperluan pakan ternak ayam.

BACA : Bibit Ayam Kampung Super Jawa Barat

Prioritas pendistribusian jagung import itu untuk peternak mandiri serta petelur.

“Ini sedikit, tetapi tambah lebih bagus dibanding tidak ada,” kata Herry.Herry menjelaskan, dua bulan paling akhir peternak ayam sangat terpaksa memikul rugi.

Ongkos produksi karena harga pakan, katanya, naik mengejar jagung langka.

“Jagung elemen penting di pakan, sampai 50 prosentasenya,"" katanya.

Harga pakan sekarang melompat.

Peternak contohnya beli jagung pada harga Rp 5.300 per kg, sesaat Ketentuan Menteri Perdagangan telah membanderol harga jagung pakan ternak itu optimal Rp 4 ribu.

“Padahal jika jagung import itu termahal Rp 3.200 per kg.

Mengapa jagung sampai Rp 5.300? Itu sebab barangnya tidak ada,” kata Herry.Harga pakan ternak pabrikan ikut juga naik.

Herry mencatat, kenaikan harga pakan ternak telah naik 2x dalam dua bulan paling akhir.

“Harga pakan pabirkan itu Rp 6.800 sampai Rp 7.200,” kata Herry.Herry menjelaskan, walau harga pakan naik, peternak tidak dapat meningkatkan harga jual ayam.

Ia mengklaim, pada harga ayam di kandang Rp 17 ribu, peternak merogoh ongkos produksinya sampai tembus Rp 19 ribu.

“Biaya produksi naik, tetapi peternak tidak dapat tentukan harga jual.

Sebab harga jual itu dipastikan oleh pasar,” katanya.

“Posisi ini hari, peternak rugi.”Kepala Dinas Ketahanan Pangan Serta Peternakan Jawa Barat Dewi Sartika membetulkan masalah keluhan naiknya harga pakan ternak ayam karena menyusutnya suplai jagung.

“Memang ada keluhan itu, tetapi Jawa Barat tidak naik-turun seperti di Blitar sampai demonstrasi,” katanya waktu dihubungi Tempo.

Pemerintah Siapkan Kebijakan Pemberdayaan Peternakan Sapi Perah

Flu Burung, Indonesia Larang Keras Produk Unggas dari Malaysia

, Jakarta - Indonesia sekarang melarang keras produk unggas fresh dari Malaysia masuk serta tersebar di negeri karena Negeri Jiran sedang terserang wabah flu burung.

Simak juga: Hindari Flu Burung, Kementan Larang Import Unggas dari Malaysia

Kami akan tegas bertindak karantina penampikan sesuai dengan surat edaran Kepala Tubuh Karantina nomor 13631/KR.120/K /08/2018 Mengenai petunjuk larangan masukkan unggas serta produk unggas fresh dari negara Wabah Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) Malaysia, kata Kasubsie Service serta Operasional Karantina Pertanian Entikong Khaeruddin, Kamis, 30 Agustus 2018.

Menurut Khaeruddin, surat edaran itu telah disosialisasikan, diantaranya di wilayah tepian Indonesia-Malaysia, yaitu Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Khaerudin menerangkan, penampikan itu adalah langkah Karantina Entikong dalam waspada penghasilan unggas serta produk unggas dari Malaysia yang terjangkit wabah HPAI.

Simak juga: Arab Saudi Cabut Larangan Import Ayam dari Malaysia

Karantina Pertanian Entikong terus memonitor serta mempersiapkan langkah mencegah supaya wabah serta penebaran HPAI tidak berlangsung di negeri, terutamanya di Kalimantan Barat, tutur Khaeruddin.

Ia menjelaskan, keadaan sosial warga tepian bisa menjadi alasan pada pemenuhan keperluan unggas serta produk unggas fresh.

Oleh itu, kata Khaeruddin, mencegah penebaran wabah itu jadi tanggung jawab bersama dengan semua stakeholder (faksi), terhitung warga.

Meski begitu, ditekankan Khaeruddin, penetapan serta kontrol maximum untuk kesehatan harus dikerjakan. Wabah flu burung bisa mengakibatkan kerugian yang besar, dan bisa tertular ke manusia, katanya.

ANTARA

"

Pemerintah Perkenalkan Ayam Varietas Baru

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebutkan harga daging ayam jadi perhatian pemerintah. Masalahnya dia temukan ada kenaikan harga ayam sebesar Rp 1.000 per kg dari Rp 31 ribu per kg jadi Rp 32 ribu per kg. Penemuan itu didapat Jokowi waktu blusukan ke Pasar Ngemplak, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat, 4 Januari 2019. Simak juga: DOC Ayam Joper Banten Jokowi menyangka masalah kenaikan harga daging ayam itu berawal pada supply pakan ternak. Supply pakan ternak yang kurang, menurut Jokowi akan menaikkan harga daging ayam. Dia memperjelas kenaikan harga itu harus dilihat walau nominalnya kecil. Karena, dia ingin harga-harga bisa teratasi serta berimbas pada turunnya angka inflasi. Di luar harga daging ayam, Jokowi lihat harga bahan inti yang lain condong konstan. Salah satunya bahan inti yang dia lihat ialah harga beras. Dalam kunjungan itu, dia merasakan harga beras medium Rp 8.500 per kg. Kestabilan harga beras itu, menurut Jokowi, tidak terlepas dari kapasitas Perum Tubuh Masalah Logistik lewat operasi pasar. Karena, instansi yang di pimpin oleh Budi Waseso itu dipandang dapat jaga suplai beras sepanjang periode Desember 2018 - Januari 2019. Menurutnya, pada dua bulan itu harga beras sering membumbung.Memang yang banyak di pasar kan yang kurang beras di medium. Jika barusan lihat stoknya saya anggap insya allah tidak ada permasalahan,” kata Presiden Jokowi.ADVERTISEMENTSebelumnya, Tubuh Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi selama 2018 sebesar 3,13 %. Angka itu lebih rendah dari sasaran pemerintah yakni 3,5 %. Sepanjang tahun 2018, semua barisan pengeluaran alami inflasi, diantaranya barisan bahan makanan sebesar 3,41 % dengan terlibat 0,68 %, barisan makanan jadi, minuman, rokok, serta tembakau sebesar 3,91 % dengan terlibat 0,67 %, barisan perumahan, air, listrik, gas, serta bahan bakar sebesar 2,43 % dengan terlibat 0,6 %, dan barisan sandang sebesar 3,59 % dengan terlibat 0,23 %. Disamping itu, barisan kesehatan alami inflasi sebesar 3,14 % dengan terlibat 0,15 %, barisan pendidikan, piknik, serta olahraga sebesar 3,15 % dengan terlibat 0,24 %, dan barisan transportasi, komunikasi, serta layanan keuangan sebesar 3,16 % dengan terlibat 0,56 %.

Pemerintah Kembangkan Peternakan Sapi Di Penjara Nusakambangan

BANDUNG - Ketua Perhimpunan Peternak Ayam Nasional (PPAN) Jawa Barat Herry Dermawan menyangsikan import jagung 100 ribu ton cukup tutupi keperluan jagung untuk kombinasi pakan ternak ayam. “Yang diperlukan bukan 100 ribu ton, tetapi juta-an ton. Itu kurang. Seratus ribu ton itu kasih ke peternak petelur Blitar, habis itu. Paling satu bulan dua bulan habis,” katanya pada Tempo di Bandung, Jumat, 9 November 2018.Baca: Mentan Ucap Stock Jagung Dalam Negeri Dikendalikan Perusahaan BesarNamun ia mengucapkan syukur pemerintah pada akhirnya mengimpor jagung spesial untuk menyuplai keperluan pakan ternak ayam. BACA : Bibit Ayam Kampung Super Jawa Barat Prioritas pendistribusian jagung import itu untuk peternak mandiri serta petelur. “Ini sedikit, tetapi tambah lebih bagus dibanding tidak ada,” kata Herry.Herry menjelaskan, dua bulan paling akhir peternak ayam sangat terpaksa memikul rugi. Ongkos produksi karena harga pakan, katanya, naik mengejar jagung langka. “Jagung elemen penting di pakan, sampai 50 prosentasenya,"" katanya. Harga pakan sekarang melompat. Peternak contohnya beli jagung pada harga Rp 5.300 per kg, sesaat Ketentuan Menteri Perdagangan telah membanderol harga jagung pakan ternak itu optimal Rp 4 ribu. “Padahal jika jagung import itu termahal Rp 3.200 per kg. Mengapa jagung sampai Rp 5.300? Itu sebab barangnya tidak ada,” kata Herry.Harga pakan ternak pabrikan ikut juga naik. Herry mencatat, kenaikan harga pakan ternak telah naik 2x dalam dua bulan paling akhir. “Harga pakan pabirkan itu Rp 6.800 sampai Rp 7.200,” kata Herry.Herry menjelaskan, walau harga pakan naik, peternak tidak dapat meningkatkan harga jual ayam. Ia mengklaim, pada harga ayam di kandang Rp 17 ribu, peternak merogoh ongkos produksinya sampai tembus Rp 19 ribu. “Biaya produksi naik, tetapi peternak tidak dapat tentukan harga jual. Sebab harga jual itu dipastikan oleh pasar,” katanya. “Posisi ini hari, peternak rugi.”Kepala Dinas Ketahanan Pangan Serta Peternakan Jawa Barat Dewi Sartika membetulkan masalah keluhan naiknya harga pakan ternak ayam karena menyusutnya suplai jagung. “Memang ada keluhan itu, tetapi Jawa Barat tidak naik-turun seperti di Blitar sampai demonstrasi,” katanya waktu dihubungi Tempo.

Kamis, 07 November 2019

Cina Danai Pembangunan Bandara di Bali Utara

Cina Danai Pembangunan Lapangan terbang di Bali Utara

TEMPO.CO, Denpasar - Investor PT Pembangunan Bali Mandiri (Pembari) serta Power Construction Corporation of China (PowerChina) meneken kerja sama untuk membuat Lapangan terbang di Bali Utara persisnya di lokasi Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali. Penandatanganan kerja sama itu menindaklanjuti kunjungan kenegaraan Pertama Menteri Cina, Li Keqiang di Indonesia pada Senin kemarin.

Chairman PT Pembari, K Suardhana, mengatakan faksinya benar-benar serius menggandeng partner lokal atau partner asing untuk wujudkan kemauan warga Bali Utara memiliki lapangan terbang baru. ""Dalam rencana tingkatkan kesejahteraan rakyat Bali Utara yang sekarang ketinggalan jauh oleh saudara-saudara mereka di Bali Selatan,"" katanya dalam info wartawan yang diterima, Kamis, 10 Mei 2018.

Dalam kinjungan kenegaraanya, PM Li Keqiang memberikan instruksi pada perusahaan-perusahaan Cina untuk lebih banyak berinvestasi di Indonesia. Investasi di bagian infrastruktur atau di sektor bisnis yang lain dengan catatan makin banyak memakai tenaga kerja lokal Indonesia.

Bertepatan dengan itu, beberapa perusahaan Cinalakukan kunjungan usaha ke Indonesia pada Selasa lalu di Jakarta. Salah satunya delegasi Cina merajut persetujuan kerja sama juga dengan PT Pembari untuk bekerja bersama membuat lapangan terbang baru di lokasi Bali Utara persisnya di daratan Desa Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali. Penandatanganan kerja sama didatangi langsung oleh Pimpinan Refresentatif Power China Sinohydro corporation di Indonesia, Sun Xiaopeng serta Chairman PT Pembari, K Suardhana di Jakarta.

K Suardhana menjelaskan jika meskipun PT Pembari jadi investor penting pembangunan Lapangan terbang di Bali Utara sudah menggandeng perusahaan dari Cina, namun memakai tenaga kerja lokal. ""Dalam kesepakatan kerja sama itu telah tertuang persetujuan dalam pembangunannya kelak masih makin banyak memakai tenaga kerja lokal atau Indonesia, cuma tenaga kerja spesial di bidangya yang memakai tenaga kerja asal Cina,"" katanya.

Bertepatan dengan penandatanganan kerja sama itu gagasan pembangunan Lapangan terbang Bali Utara lewat PT Pembarisudah mendapatkan surat suport dari Bank of China, Jakarta Branch. Dengan begitu konsorsium kerja sama pembangunan Lapangan terbang Bali Utara (Batara) semakin lebih kuat dengan Financial serta lebih profesional dalam potensi pembangunannya.

Pimpinan Refresentatif Power China Sinohydro corporation, Mr Sun Xiaopeng menyongsong baik ajakan kerja sama di antara Power China serta Pembari supaya dalam penerapan project Lapangan terbang Bali Utara makin banyak memakai tenaga kerja lokal.

Power China - Sinohydro adalah perusahan punya negara Gorden Bambu yang sudah lama bekerja di Indonesia. Perusahaan ini serta sudah kerjakan beberapa mega project seperti Bendungan Jati Gede, Power Plant di Bengkulu serta beberapa project besar yang lain. Perusahaan itumemiliki pengalaman membuat lapangan terbang di Cina serta di sejumlah negara besar yang lain dan terhitung perusahaan multinasional posisi ke 190 dalam daftar FORTUNE 500.

ANTARA

"